Posted by
Administrator |
Pada :
2:05 AM
JAKARTA - Norman Kamaru menyatakan
lega setelah diberhentikan dengan tidak hormat oleh Polda Gorontalo. Ia
akan menjalani profesi sebagai penyanyi. Jika pun gagal, ia siap dengan
segala risikonya. Bahkan, jadi tukang ojek pun ia siap.
"Ya alhamdulillah saya
terimalah, dengan senang hati," kata Norman menjelang shooting sebuah
program televisi di Studio Hanggar, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa
(6/12/2011) malam.
Norman tak menampik jika
keluarganya kecewa dirinya mendapat pemecatan, apalagi tidak dengan
hormat. Namun, keputusan sudah keluar. "Ibu sama bapak sih jujur, ya,
sebenarnya mereka sangat sedih. Sempat kecewa, satu hari satu malam itu
saya dibujuk terus supaya bertahan di kepolisian. Tapi saya sudah
mengambil keputusan sendiri, mereka mengembalikan lagi kepada saya,"
ujarnya.
Norman mengaku tidak merasa
sakit hati dengan pemecatan ini. Ia malah merasa biasa saja. "Kan
memang sudah dari kemarin-kemarin pengin mengundurkan diri, tapi enggak
dikasih. Tahu-tahu dipecat, ya sudah terima saja," tegasnya.
Norman Kamaru menjadi terkenal
seantero Indonesia berkat video lip-sync lagu "Chaiya Chaiya". Yang
menarik, saat itu ia mengenakan pakaian dinas polisi. Kini, setelah
dipecat, otomatis ia takkan boleh lagi memakai segala atribut
kepolisian yang telah membuatnya tenar.
Meski begitu, Norman mengaku
hal itu tidak masalah. Yang menarik, Norman malah mengaku kini lebih
lega karena tidak lagi memakai seragam kepolisian. Apa alasannya?
"Dengan berpakaian seperti ini
saya lebih merasa nyaman dan leluasa. Jalan ke mana saja bisa
bermasyarakat dengan baik. Kalau berpakaian dinas kan harus jaga sikap,
ya, itu aja," tegas Norman.
Saat ditanya sikapnya demikian
karena telah merasa enak di dunia entertainment Tanah Air, Norman
mengelak. "Saya keluar dari kepolisian enggak ada hubungannya dengan
dunia entertainment. Saya cuma pengin keluar saja," begitu ia berujar.
Norman tak menampik bahwa
dirinya sebenarnya sangat mencintai kepolisian, institusi yang telah
mengantarnya menjadi setenar saat ini. Karenanya, ia mengaku agak
menyesal. "Jujur, saya cinta polisi karena cita-cita saya dari kecil
memang menjadi polisi, dan keluarga saya rata-rata polisi," ungkapnya.
Sayangnya, Norman tak bisa
berlama-lama menjadi polisi karena ia mengaku tertekan dengan segala
protokoler yang harus ia patuhi. Hal inilah yang membuat dia akhirnya
mangkir dari kepolisian. "Tertekan sih, tapi ini sudah jalan Allah, ya
jalani saja," tuturnya.
Salah satu hal yang membuat
Norman sedih adalah ia kini tidak bisa lagi bersama-sama para
sahabatnya di kepolisian. Padahal, selama ini para sahabatnya itu
selalu mendukung kariernya di dunia hiburan. "Ya sedih pasti, tapi
mereka mendukung keputusan saya," katanya.
Untuk ke depannya, Norman
mengaku akan mencoba menata ulang kehidupannya dengan mengasah bakat
menyanyinya. "Insya Allah kalau Allah memberi kesempatan, saya akan
mencoba mengasah bakat saya seperti menyanyi. Saya tidak takut tidak
memiliki pekerjaan. Menjadi tukang ojek pun enggak apa-apa," katanya.
Pergi tanpa pesan
Sementara itu, sebuah kabar
menyebutkan bahwa Norman berada di Jakarta saat dirinya diputuskan
dipecat dengan tidak hormat dari Polri. Norman dikabarkan berada di
Wisma Gorontalo di Jalan Salemba Tengah, Jakarta Pusat.
Saat disambangi, Selasa sore,
beberapa orang yang ditemui di sana mengatakan bahwa Norman sudah tidak
berada di wisma sejak hari Minggu (4/12/2011). "Terakhir dia ke sini
hari Minggu lalu. Dia ke sini, katanya, cuma main. Dia tidak menginap
di sini," ujar salah seorang penghuni wisma yang tak mau disebut
namanya.
Saat pergi, Norman tak mau
menyebutkan ke mana tujuannya. Bahkan, ia tak mau menyebutkan nomor
telepon selulernya saat diminta kalau-kalau ada orang yang datang
mencarinya.
Sebelum menyambangi Wisma
Gorontalo di hari Minggu tersebut, Norman terlebih dulu tampil di acara
Inbox (SCTV), Sabtu (3/12/2011), yang digelar di Karawaci, Tangerang